Home › Internasional › Google Ancam Pecat Karyawan Dukung Palestina
Tolak Apartheid & Genosida
Google Ancam Pecat Karyawan Dukung Palestina

PEKANBARU, Tabloiddiksi - Mesin pencarian raksasa "Google" tempuh langkah kontroversial menanggapi pendapat karyawan yang menentang serangan Israel terhadap Gaza, Palestina. Tak ragu, raksasa teknologi asal AS itu melakukan pemecatan sepihak.
Dilansir New York Post, Senin (11/3/24), sebelumnya karyawan seorang insinyur mengeluarkan pernyataan, Google adalah perusahaan mendukung genosida. Pernyataan dilontarkan saat pameran teknologi di New York.
Dalam ajang pameran bertajuk "Mind the Tech" tersebut, karyawan yang tidak diketahui namanya itu dengan lantang menolak untuk membangun teknologi yang mendukung genosida. Tak lama setelah mengungkapkan pendapatnya, Google langsung melakukan pemecatan.
“Saya menolak untuk membangun teknologi yang mendukung genosida, apartheid, atau pengawasan. Proyek Nimbus membahayakan anggota komunitas Palestina," katanya, mengacu pada kontrak Google senilai $1,2 miliar untuk menyediakan layanan cloud kepada militer dan pemerintah Israel.
Juru bicara Google sendiri telah mengkonfirmasi perihal pemecatan yang dilakukan dengan menyatakan bahwa karyawan tersebut dipecat karena melanggar kebijakan perusahaan.
Menurutnya, karyawan itu telah melakukan kesalahan fatal, yakni berperilaku tidak baik. "Karyawan tersebut dipecat karena melanggar kebijakan kami. Perilaku ini tidak baik, apa pun masalahnya,” kata perwakilan Google.
Insiden yang terjadi pada pidato utama Regev bukanlah satu-satunya kejadian dalam minggu ini di mana Google menjadi pusat kontroversi mengenai peristiwa di Timur Tengah. Menjelang KTT Hari Perempuan Internasional di Silicon Valley pada Kamis, papan pesan karyawan Google dibanjiri dengan komentar dari staf tentang kontrak perusahaan dengan Israel.
Keterlibatan Google dengan militer asing telah menjadi topik yang memecah belah di antara lebih dari 260.000 tenaga kerja globalnya setidaknya sejak tahun 2018, ketika Departemen Pertahanan menandatangani inisiatif kecerdasan buatan dengan Google yang dijuluki Project Maven. Google telah menarik diri dari Proyek Maven, tetapi menandatangani Proyek Nimbus pada April 2021 dengan pemerintah Israel.
Komentar Via Facebook :